5 CERITA FABEL PENDEK UNTUK ANAK YANG PENUH DENGAN PESAN MORAL
Cerita fabel adalah jenis cerita yang sering dibawakan oleh orang tua kepada anaknya untuk mengajarkan pesan moral.
Anggi Putri Lestari
1/28/20253 min baca


Membacakan cerita pendek untuk anak Anda memiliki banyak manfaat, termasuk pengembangan bahasa dan mendorong imajinasi. Ayah dan Bunda, simak cerita pendek untuk anak prasekolah berikut ini yang penuh pesan moral!
Cerita fabel adalah jenis cerita yang sering dibawakan oleh orang tua kepada anaknya untuk mengajarkan pesan moral. Cerita fabel identik dengan gambaran kehidupan yang diperankan oleh tokoh hewan. Seperti diketahui, ada sejumlah cerita fabel yang dikenal di masyarakat. Sebut saja cerita Si Kancil, Serigala Berbulu Domba, serta Kura-kura dan Kelinci.
Ciri-ciri cerita fabel adalah:
Tokoh utama dalam cerita tersebut diperankan oleh hewan.
Ceritanya sederhana dan pendek, sehingga anak-anak pun dapat dengan mudah memahaminya.
Setiap karakter berperilaku seperti manusia yang dapat berbicara dan berpikir.
Urutan kejadian bersifat kausal dan berpuncak pada akhir cerita dengan tindakan yang bergerak maju.
Secara umum, dongeng menggambarkan karakter manusia, moralitas, dan memberikan kritik terhadap kehidupan manusia.
Bahasa terstruktur dalam teks naratif, dengan dialog langsung dalam bahasa sehari-hari antar karakter.
Cerita biasanya berlatar di lingkungan alam seperti sungai, gunung, hutan, dan danau.
Pesan moral dalam dongeng disampaikan secara eksplisit dan implisit.
1. Si Kancil dan Buaya
Suatu hari, Si Kancil merasa lapar dan ingin menyebrang sungai untuk mencari makanan di seberang.
Namun, sungai tersebut penuh dengan buaya yang sangat lapar. Si Kancil, dengan kecerdikannya, mendekati tepi sungai dan memanggil Buaya.
“Hai Buaya! Aku punya kabar baik! Aku dikirim oleh Raja Hutan untuk menghitung berapa banyak buaya yang ada di sungai ini.”
Buaya yang merasa bangga pun langsung muncul ke permukaan. "Kami banyak sekali, Kancil! Hitunglah kami semua!"
Si Kancil pura-pura menghitung dengan cara melompati punggung buaya satu per satu sambil berkata, “Satu... dua... tiga...” hingga ia berhasil sampai ke seberang sungai.
Setelah sampai di seberang, Si Kancil tertawa dan berkata, “Terima kasih, Buaya! Sekarang aku bisa menyebrang tanpa basah!”
Buaya merasa tertipu, tapi sudah terlambat. Si Kancil telah berhasil menyeberang dengan selamat dan menghindari para buaya yang lapar.
Pesan moral: Akal cermat dapat mengalahkan kekuatan fisik, demikianlah Anda dapat mengajarkan anak Anda strategi pemecahan masalah.
2. Semut dan Belalang
Suatu hari, ada seekor belalang yang sedang bersantai melihat semut lewat sambil membawa biji jagung ke sarangnya. Belalang lalu meminta semut bergabung bersamanya untuk bersenang-senang. Semut menolak dan memberi tahu belalang bahwa dia sedang bersiap mencari makanan untuk cadangan musim dingin. Di musim dingin, makanan akan langka dan sulit dicari.
Namun, belalang mengabaikan cerita semut karena dia tak mau repot. Akhirnya musim dingin pun tiba dan belalang tidak memiliki makanan untuk bertahan hidup. Ia kesusahan bertahan hidup di musim dingin. Hal ini berbanding terbalik dengan semut. Di musim dingin, semut justru sedang menikmati jagung dalam kehangatan di sarangnya.
Pesan moral: Kerja keras dan persiapan di masa sekarang akan membuahkan hasil di masa depan. Jangan menunda-nunda, karena kesempatan tidak selalu ada.
3.Kelinci dan Kura-Kura
Cerita fabel ini mengisahkan tentang seekor kelinci sombong karena merasa dirinya lah yang tercepat di hutan. Ia menantang hewan lainnya untuk lomba lari dengannya dan kura-kura menerimanya.
“Bagaimana mungkin kau bisa menang melawan aku, Kura-kura yang lamban?” ejek Kelinci.
Kura-kura dengan tenang menerima tantangan itu. Perlombaan pun dimulai. Begitu bendera dikibarkan, Kelinci langsung berlari kencang meninggalkan Kura-kura jauh di belakang.
Namun, karena merasa sudah pasti menang, Kelinci memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon. "Aku bisa tidur sebentar, Kura-kura takkan bisa menyusulku," pikirnya.
Kelinci pun tertidur lelap. Sementara itu, Kura-kura terus berjalan perlahan tapi pasti, tanpa berhenti. Saat Kelinci terbangun, ia terkejut melihat Kura-kura sudah mendekati garis finish.
Kelinci berusaha berlari secepat mungkin, tapi terlambat. Kura-kura sudah melewati garis finish dan memenangkan perlombaan.
Pesan moral: Dengan kesabaran dan ketekunan, kesombongan dan kemalasan dapat diatasi. Jangan meremehkan kekuatan usaha-usaha kecil yang konsisten.
4.Gajah dan Semut
Gajah dikenal sebagai binatang yang besar. Suatu hari, kawanan gajah yang besar datang ke hutan untuk mencari makan. Kehadiran gajah ini mengganggu kawanan semut yang tinggal di sana. Banyak rumah semut hancur karena diinjak gajah yang mencari makan.
"Pergilah dari sini, gajah! Ini daerah tempat kami tinggal," kata salah satu semut.
Mendengar ucapan itu, gajah hanya tertawa. Ia tak peduli dan menganggap semut adalah binatang kecil yang tidak berbahaya. Kawanan semut merasa kesal dan berencana untuk mengusir gajah-gajah itu dari hutan tempat mereka tinggal.
Keesokan harinya, semut-semut mencoba bicara pada kawanan gajah dan meminta mereka meninggalkan hutan. Gajah menolak untuk meninggalkan hutan dan hal ini membuat kawanan semut semakin marah. Semut-semut itu pun menyerang kawasan gajah dengan menggigit kulit dan masuk ke dalam telinga hingga gajah-gajah terjatuh.
Kawanan gajah akhirnya menyerah dan meninggalkan hutan. Mereka sadar bahwa semut-semut itu tidak bisa diremehkan hanya karena memiliki badan kecil.
Pesan moral: Kekuatan bukan hanya diukur dari ukuran tubuh, tetapi juga kecerdikan dan kerjasama.
5. Serigala Berbulu Domba
Karena gembala selalu mengawasi dombanya, serigala tidak pernah punya cukup makanan. Suatu malam serigala menemukan kulit domba yang terbengkalai di jalan.
Serigala kemudian menggunakan kulit dan bulu domba untuk menyelinap ke kawanan domba di malam hari. Seorang gembala sedang menggiring kawanan dombanya ketika ia melihat seekor serigala yang mengenakan kulit dan wol domba sedang menyelinap masuk.
Itulah saat ketika serigala menerima kematian di tangan sang penggembala.
Pesan moral: Bahwa pelaku kejahatan akan ditangkap dan dihukum.
Cerita pendek di atas lebih dari sekadar cerita yang menyenangkan. Para ibu dapat menggunakannya untuk merangsang perkembangan otak si kecil.
Copyright © 2024 PT Guanghui Electronic
Amiyo Indonesia


Jakarta - Indonesia
Kebijakan
Edukasi
Customer Care